Kamis, 19 April 2012

Metoda Uji Kualitas Air

     Dari pengalaman selama ini beragam sekali metoda yang digunakan untuk uji kualitas air, dalam hal ini adalah uji kualitas untuk air bersih dan air minum. Ada yang menggunakan metoda konvensional dengan banyak perhitungan, metoda praktis secara digital dan komputerisasi, dan ada pula metoda komparasi membandingkan berdasarkan warna dari sampel analisis dan sampel blangko(sampel contoh) yang juga cukup praktis.
     Kombinasi dari metoda ini sepengetahuan penulis banyak diadopsi dalam metoda SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk uji kualitas air bersih/air minum sebagai salah satu syarat akreditasi suatu laboratorium di Indonesia yang diakui dan berbisnis menerima pengujian sampel dari konsumen. Dan aplikasi dalam ISO 17025 untuk laboratorium yang diakui secara internasional.
     Kepada sidang pembaca yang berkunjung ke blog ini, penulis ingin berbagi ilmu, seandainya para pembaca berkeinginan dan berminat untuk memiliki beberapa metoda untuk pengujian kualitas air bersih/air minum dalam suatu bentuk buku silakan ditunggu komentarnya/pesanannya. Buku metoda analisis untuk pengujian kualitas air bersih/minum ini berisi beberapa parameter uji seperti uji fisik (TDS, Kekeruhan dll), uji kimia (Fe, Mn, NO3, NO2, Zat Organik, dll), dan uji Bakteriologi (fecal coli). Metoda-metoda dalam buku pribadi ini, penulis pilih metoda yang cukup praktis sehingga siapapun dapat melakukannya asalkan disiplin mengikuti langkah-langkah prosedur kerjanya, dan agar mahir harus dilakukan secara berulangkali.
      Sekali lagi komentarnya ditunggu, atau bisa melalui email: iyusup36@yahoo.com

Sukabumi, 19 April 2012
Ir.Iyus Yusup




Sabtu, 14 April 2012

Efek Unsur Kimia Di Air

      
      Efek unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam air adalah unsur kimia yang telah melawati ambang batas yang diperbolehkan berdasarkan suatu peraturan yang ditetapkan atau memang sangat berbahaya untuk digunakan secara langsung oleh manusia, baik untuk keperluan rumah tangga atau untuk kebutuhan konsumsi/minum.
      Unsur kimia di dalam air jika melebihi ambang batas yang ditetapkan, efeknya terhadap tubuh manusia tidak akan terasa dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan waktu yang lama, tergantung kondisi kesehatan orang yang mengkonsumsinya. Inipun jika orang tersebut mengkonsumsi dari sumber air yang sama secara rutin, misalnya unsur kimia Besi (Fe), Mangan (Mn), Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), Zat Kapur (Kalsium Oksida CaO, Kalsium Karbonat CaCO3, Kalsium Ca, Magnesium Mg), Klorida (Cl), Natrium (Na), dan banyak lagi yang lainnya.
      Unsur kimia di dalam air yang mempunyai efek secara langsung terhadap tubuh manusia, tidak tergantung darimana asal sumber air. Unsur kimia yang berbahaya ini dapat terjadi karena faktor disengaja, alami, atau ketidaksengajaan yang akan merubah sifat dan karakter air baik secara fisik maupun kimiawi, dan apabila dimanfaatkan baik untuk minum atau kebutuhan sehari-hari seperti mandi akan menyebabkan efek seketika dari mulai sakit seperi mual, gatal-gatal, kulit bersisik sampai kepada kematian. Unsur tersebut misalnya Arsenik (As), Gas Klor (Cl2), Gas Metan (CH4), Etan (C2H6), Propan (C3H8), Asam Nirat (HNO3), Asam Sulfat (H2SO4), Sulfur (S), Gas Belerang (H2S), dan banyak lagi yang lainnya  

Sukabumi, 14 April 2012
Ir.Iyus Yusup 

Sabtu, 07 April 2012

Teknik Pengambilan Sampel Air (Sampling)

 
      Dari beberapa pengalaman yang sering didapatkan, hampir semua sampel air yang akan di bawa ke Laboratorium Kualitas Air untuk dilakukan pemeriksaan kualitas airnya, ternyata dalam hal cara pengambian sampel airnya boleh dikatakan belum mewakili (representative) dan tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji analisis di laboratorium.
      Bagi seorang analis laboratorium, teknik/cara pengambilan sampel air tentu sangat menentukan hasil akurasi  analisisnya, karena akan menyimpulkan apakah kualitas air ini memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai air bersih atau air minum. Boleh jadi yang seharusnya memenuhi syarat, disimpulkan tidak memenuhi syarat atau sebaliknya.
      Teknik pengambilan sampel air (sampling) dapat dibagi menjadi:
1.Sampling air untuk uji fisik (bau, warna, endapan, kekeruhan, TDS)
2.Sampling air untuk uji kimia (semua unsur kimia)
3.Sampling air untuk uji mikrobiologi (terutama bakteri patogen)
      Keakurasian hasil analisis dari Sampling air ini dapat dipengaruhi oleh kebersihan/kesterilan botol sampel, kepiawaian petugas sampling (terlatih), sarana dan prasarana laboratorium, serta keahlian analis laboratorium dalam hal menguasai prosedural kerja.

Sukabumi, 08 April 2012
Ir.Iyus Yusup