Minggu, 10 Juni 2012

Sekillas Tentang Air Bersih


Meskipun wujud dan kegunaan air (H2O) sudah tidak asing  bagi warga masyarakat, khususnya untuk keperluan sehari-hari; seperti mandi, mencuci, masak, minum. Namun sebenarnya masih banyak yang perlu diketahui masyarakat mengenai seputar air bersih ini. Dari mulai menjaga, memelihara sumber air,  sampai kepada memperoleh air yang memenuhi syarat kesehatan. 
Pertanyaan mendasar sering kali terdengar mengenai definisi dari air bersih itu sendiri. Memang betul definisi air bersih itu perlu diketahui secara benar, agar masyarakat dapat mengerti dan menangkap makna air bersih itu.
Air bersih seperti umumnya secara visual, memang kelihatan bersih, tapi perlu diketahui bahwa air bersih itu belum tentu bersih dari unsur-unsur kimia yang berbahaya yang berpengaruh terhadap rasa, bau, dan kandungan bakteri di dalamnya.
Secara mudah sebenarnya makna air bersih itu adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya harus diketahui telah memenuhi syarat kesehatan, dan apabila
dimanfaatkan untuk air minum, maka harus dimasak terlebih dahulu ( Permenkes Tahun 2010).
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa macam sumber air bersih yang umum diproduksi oleh PDAM diantaranya:
1.Air bersih yang bersumber dari Sungai. Sumber air ini harus dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu, seperti koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.  
2.Air bersih yang bersumber dari mata air. Sumber air ini umumnya hanya dilakukan desinfeksi saja untuk membunuh bakteri dalam air.
3.Air bersih yang bersumber dari sumur bor dalam (DeepWell). Sumber air ini biasanya hanya dilakukan desinfeksi secara temporer untuk menghilangkan bakteri kontaminan.
Seperti telah dijelaskan, bahwa kualitas air bersih tidak hanya dilihat secara visual saja. Untuk itu maka harus dilakukan uji kualitas air seacara lengkap dan secara rutin, sehingga hasilnya selain dapat dilihat secara visual bersih, juga bersih dari unsur kimia yang berbahaya, bau dan rasa yang tidak diinginkan, juga bebas dari kandungan bakteri pathogen di dalamnya.  

Sukabumi, 10 Juni 2012
Ir.Iyus Yusup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar