Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki curah hujan cukup tinggi di dunia, namun hingga saat ini teknologi dan manajemen pemanfaatan air hujan cenderung terabaikan. Kualitas air hujan di Indonesia sebenarnya relatif bagus karena pencemaran udara yang berasal dari buangan asap organik dan anorganik hanya terjadi di kota-kota besar saja.
Analisis tingkat keasaman air hujan (pH) dapat dijadikan sebagai indikator awal bahwa kualitas air hujan telah tercemar atau belum, misalnya sering kita dengar di suatu wilayah terjadi hujan asam berarti air hujan tersebut telah tercemar oleh tingginya polusi udara di wilayah tersebut. Indikator ini akan menghasilkan pH jauh di bawah pH 7 (pH netral).
Pemanfaatan air hujan secara teknologi boleh dikatakan relatif lebih mudah dalam hal perbaikan kualitas airnya (water treatment), demikian pula secara manajemen sebenarnya tidak begitu rumit. Ringkasnya air hujan diolah kemudian disimpan dalam suatu reservoir (bak penampungan) kemudian pada saat musim kemarau tiba siap untuk didistribusikan secara teratur. Lumbung air hujan akan terasa manfaatnya untuk wilayah yang sering dilanda air bah pada saat musim hujan dan kekurangan air saat musim kemarau, contohnya Jakarta.
Sukabumi, 06 Mei 2012
Ir.Iyus Yusup